Saturday, July 2, 2011

GEREJA MERAH, Bangunan Tua, Di Probolinggo


Masyarakat Probolinggo memang menyebutnya demikian GEREJA MERAH, dilihat dari cat bangunan gedung ini yang keseluruhannya bewarna merah. berusia 149, dari tahun pendiriannya yaitu 1862.

Bangunan gereja ini amat unik, karena dindingnya terbuat dari baja. Demikian juga dengan interiornya
Mimbar yang berbentuk piala, yang biasa digunakan dalam sakramen perjamuan kudus
semuanya sengaja dicat dengan warna merah sesuai dengan warna gedung gereja
Ini pun terbuat dari baja.
Cawan yang lebih kecil ini digunakan untuk meletakkan air baptisan pada sakramen Baptis
Bahan pembuatnya juga berasal dari baja, sehingga tidak mudah digeser oleh satu orang.
Tutup cawan bisa dibuka, untuk mengambil air baptis yang sudah dipersiapkan
dan dibiarkan kosong jika tidak melaksanakan sakramen baptis

Tangga menuju balkon, yang terletak berhadapan dengan mimbar cawan.
Tangga ini terbuat dari baja juga
Balkon gereja yang pada jaman lampau digunakan oleh tim paduan suara

Saturday, June 25, 2011

BROMO TODAY


 Keadaan Bromo saat ini.

 Tanah pertanian tampak tandus dan tertutup abu vulkanik


Pepohonan hijau tampak meranggas, akibat
 letusan gunung Bromo

 Jalan menuju ke Gunung Bromo

 Warna kelabu tampak di sana-sini, bukan karena ulah kenakalan manusia, tapi Gunung Bromo tengah bereaksi. 

 Kepulan asap Gunung Bromo tampak dari Hotel Bromo



 Gunung Bromo dilihat dari Lautan Pasir

 Gunung Bromo dilihat dari Pananjakkan Dua

Friday, June 24, 2011

WAJAH SIAPA TERLUKIS di BUKIT ITU YAA...??

Pemandangan sekitar Gunung Bromo memang masih menakjubkan, meski Bromo tak nampak hijau lagi karena guyuran abu vulkanik yang dihasilkan Bromo tiap hari,. Tapi ada hal yang menarik perhatian saya ketika sopir yang mengantar saya dan menunjukkan jarinya ke arah  ke salah satu bukit di sekitar Bromo. Bukit itu tampak biasa saja. Kami sempat terbingung-bingung juga mengamati bukit itu, yang menurut kami amat sangat biasa, dan sopir kami terus berbicara bahwa di sana terlukis wajah seseorang....
Kami pun mulai mengamati dengan seksama bagian demi bagian, celah demi celah untuk menemukan seraut wajah yang terlukis di sana

Hmmmm...akhirnya kami menemukan lukisan wajah itu di sana. meski wajah tersebut tak nampak jelas seperti     Mount Rushmore National Memorial, yang berbentuk patung dari kepala mantan presiden Amerika Serikat George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt dan Abraham Lincoln yang memang sengaja dipahat di batu karang tersebut. Tapi kami memang benar-benar melihat ada seraut wajah terlukis di sana. Mirip pahatan wajah di candi-candi Budha.


Wajah yang terpahat di sana merupakan goresan alam, berkali-kali mengunjungi Bromo, baru kali ini mengamati sebuah wajah yang terbentuk di sana. Kira-kira wajah itu wajah siapa ya? Salah satu leluhur Gunung Tengger kah...???


BROMO, LOVELY MOUNT


Terakhir saya mengunjungi Bromo, kira-kira 20 tahun yang lalu. Kala itu Bromo looked  evergreen dech, and so lovely. Dan yang paling mengesankan, kami harus berjalan kaki melintasi lautan pasir untuk mencapai puncak Bromo dan menikmati indahnya sunrise di ufuk timur, menyingkap kabut yang menyelimuti puncak Bromo. Wah sungguh luar biasa lukisan agung yang MAHA AGUNG goreskan di tiap pagi. 



Sinar pagi membias di ufuk timur Gunung Bromo, biasan warna yang tak dijumpai dalam goresan pelukis terkenal.
LUAR BIASA...!!!!
Tidak salah driver yang mengantar kami  hari ini, menuju lokasi Gunung Bromo, hanya memerlukan waktu 30 menit untuk mencapai lokasi dari kota probolinggo. Hanya untuk memberikan moment yang memang AMAZING...!!!
Padahal jarak tempuh yang dibutuhkan dalan keadaan normal adalah satu setengah jam.




Dan sekarang saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata ini. untuk menikmati sunrise. Hmmmm...bener-bener kejutan besar dari sang pencipta. Bromo sedang aktif-aktifnya bekerja menciptakan kepulan asap yang membuat pengunjung terpesona termasuk diriku. Kepulan asap yang keluar dari kepundan kawah Bromo benar-benar memikat banyak pengunjung termasuk diriku. pasan g gaya narsis abis di depan gunung yang semakin eksotik. meski di sana-sini tampak gersang karena hujan abu yang masih belum ada tanda-tanda kapan akan berhenti. Bromo masih tampak cantik. Sungguh luar biasa Penciptamu


THANKS GOD, YOU MAKE EVERYTHINGS SO INCREDIBLE AND PERFECT..........!!!!! YOU amaze me so much...!!!



.



Tuesday, May 17, 2011

MENARA SUAR

Hari ini kami mengunjungi salah satu mercu suar di daerah Bangkalan Madura. Mercu suar ini dibangun pada tahun 1878 pada jaman pendudukan Belanda. Bangunan kokoh ini masih bediri dengan gagahnya dan masih menjalankan fungsinya dengan baik. Bangunan yang dibuat dari bahan baja dengan kwalitas prima. Terbukti bahwa di usianya yang lebih dari 1 abad, bangunan ini masih tetap berfungsi dengan baik, dan bahkan tidak menunjukkan kekeroposan atau kerusakkan bangunan yang fatal. Menurut informasi dari warga sekitar, mercu suar ini dioperasikan oleh seorang Belanda disertai keluarganya. Mendengar cerita warga mengenai berdirinya bangunan mercu suar ini dan melihat lokasinya yang sampai saat ini jauh dari fasilitas yang memadai karena kurang tersedianya air bersih, kami bisa membayangkan betapa beratnya bagi petugas pertama yang menjalankan tanggung jawab untuk tetap menjaga lampu menara suar  ini tetap menyala dan memberi penerangan bagi kapal-kapal yang melewati pantai ini.

Ketika kami memutuskan untuk mengunjungi tempat ini  diantara kami tidak ada satu pun yang pernah mengunjungi tempat ini. Kami pergi ke sana hanya berdasarkan info dari internet dan menggunakan GPS, kami benar-benar memanfaatkan  kemajuan teknologi ini. Di tempat ini kami merupakan orang asing, artinya kita memang benar-benar tidak mengenal daerah yang akan kami kunjungi dengan baik. Dan ketika arah denah GPS menunjukkan lokasi tujuan kita, kami mengikuti jalan yang diberikan dalam peta elektronik kami. Rupanya GPS tidak  memberikan informasi yang valid mengenai jalan yang akan dan tengah kami lalui. Selama dalam perjalanan kami saling berkomentar antara pro dan kontra untuk melanjutkan perjalanan atau tidak, karena jalan yang kami lalui bukan merupakan jalan raya yang selama ini kami bayangkan melainkan jalan yang sempit, tidak beraspal, berdebu, tidak rata, dan di tepi kanan kiri jalan terdapat rawa-rawa serta hutan  mangrove yang membuat kami berpikir dua sampai tiga kali untuk melanjutkan perjalanan kami. Dan sempat pula di antara kami berpikir bahwa kami salah arah atau salah  memilih jalan sehingga kami tersesat. Tetapi teman yang lain tetap meyakinkan bahwa arah dan jalan yang dia dapatkan dari GPS merupakan jalan yang benar. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami, sambil berharap bahwa kami tidak salah arah.
Dan ketika salah satu dari kami berteriak bahwa dia melihat mercu suar itu. Dan menunjukkan ke arah mana mercu suar itu berada. Kami seperti mendapat harapan baru, bahwa kami tidak salah jalan atau arah. Meski mercu suar yang ditunjuknya berada di kejauhan. Akhirnya kami sampailah di tempat tujuan

Menara suar itu berdiri kokoh di hadapan kami memandang ke arah lautan lepas di depannya.
Cerita warga mengenai seorang penjaga mercu suar pertama,  menambah kekaguman kami mengenai suatu tanggung jawab. Karena perjalanan menuju mercu suar ini penuh tantangan, kami bisa membayangkan bahwa tidak mudah bagi seorang Eropa untuk tinggal di lingkungan tropis jauh dari fasilitas wah saat itu. Tinggal terpencil, transportasi yang tidak mudah, akses keluar dari daerah tersebut yang mungkin sangat sulit dilakukan setiap saat, kehidupan sosial yang amat sangat terbatas dengan warga sekitar. 
Hari ini kami belajar tentang ketangguhan hidup. Memang tidak mudah untuk bisa menjadi berarti dalam hidup jika tidak melalui proses yang panjang dan berliku

Sunday, April 10, 2011

BOLA BOLA MAYO

Di musim penghujan gini, emang paling enak nyemil gorengan anget sambil nonton TV. Nah ini ada resep sederhana, bikinnya mudah dan cepat
Bahan:
Tepung terigu 500 gr
Wortel (dipotong kotak kecil lembut) 1 lonjor
Jagung manis pipilan 50 gr
Buncis manis dirajang halus 50 gr
bakso ikan ( dirajang halus) 5 butir
Air putih 2 gelas belimbing
Sedikit garam dan merica
Margarine 3 sendok makan
Bawang putih digeprek
Sausnya:
Siapkan mayonaise, saos tomat dan saos lombok secukupnya, campur jadi satu dan aduk. Sisihkan.
Cara membuat:
Panaskan mentega, masukkan bawang putih, masak hingga harum, tambahkan wortel, jagung manis dan bakso ikan cacah, rebus hingga matang, beri garam dan merica secukupnya boleh ditambahkan kecap asin sedikit. Kemudian masukkan tepung terigu, masak hingga adonan kalis, dan lepas dari wajan. Biarkan panasnya berkurang. Bentuk menjadi bola-bola dengan bantuan dua sendok makan. goreng hingga kecoklatan. Angkat. Hidangkan bersama saosnya. Mudah kan, Selamat mencoba..!!